mulok semester 1
I.Pengawetan ikan
Ikan
tergolong bahan
makanan yang mudah sekali busuk oleh sebab itu agar sampai di tangan
konsumen masih dalam keadaan baik,diperlukan cara-cara penanganan yang
baik,dari sekian banyak upaya manusia untuk mempertahankan mutu ikan yang umum
dilakukan adalah pengolahan secara tradisional yang memegang andil 50% dari
pengawetan hasil ikan yang ditangkap diantaranya teknologi pengawetan ikan dengan cara pemindangan.
Secara nasional penghasil utama pindang adalah Jawa Tengah 4,11%,Jawa Timur
3,39%, dan Jawa Barat 1,40% dari hasil total produksi perikanan laut Indonesia.
Berbeda dengan pembuat ikan asin
walaupun pindang di olah dengan mempergunakan garam namun yang diperoleh hasil
yang berbeda karena pada pengolahan pindang selain penggaraman juga
dikombinasikan dengan proses pemanasan sehingga produk yang dihasilkan
mempunyai karakteristik tersendiri.
Dari segi taknologi pengawetan
produk pindang dapat diklasifikasikan sebagai produk setengah awet (semi
preserved), dibandingkan dengan ikan segar pindang masih mungkin sampai
mencapai pelosok desa, meningat masih kurang tersedianya fasilitas pendingin
ikan. Dengan demikian upaya untuk memasyarakatkan makan ikan memperoleh
jangkauan yang lebih luas.
II.Teknik Pemindang
Pemindang adalah pengolahan ikan
yang dilakukan dengan cara merebus ikan dalam susana bergaram selama waktu
tertentu. Setelah selesai pemasakan, biasanya wadah di mana ikan disusun langsung
digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pengangkutan untuk dipasarkan.
Berdasarkan cara perebusan ikan
dalam suasana bergaram maka teknik penggaraman dapat dibedakan atas 2 kategori
yaitu pemindangan garam dan pemindangan air garam.
A. Pemindangan Garam
Pada teknik ini, lapisan ikan yang
digarami dengan garam kering, disusun berlapis-lapis di dalam wadah yang
terbuat dari plat logam, pendil atau paso tanah (belanja tanah) atau lainnya.
Kemudian direbus dalam jangka waktu yang cukup lama (sekitar 4 – 6 jam), cairan
perebus kemudian dibuang melalui lubang kecil bagian bawah wadah atau
ditiriskan. Pada lapisan atas ditutup dengan selembar kertas dan di atas
permukaan kertas ini disebarkan merata selapis garam.
B. Pemindangan Air Garam (brine
boiling)
Ada teknik ini ikan ditaburi garam
disusun diatas keranjang atau rak bambu disebut “naya”. Beberapa naya diisi
ikan dan disusun vertikal pada suatu kerangka lalu dicelupkan kedalam air garam
mendidih di dalam wadah yang terbuka dan lama pembuatan relatif jauh lebih
singkat daripada teknik pemindangan garam. Setelah proses perebusan selesai,
wadah di mana ikan tersusun diangkat, kemudian direndam atau disiram dan
didinginkan untuk siap didistribusikan dan dipisahkan.
http://www.google.co.id/search?q=pengawetan%20ikan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np
Tidak ada komentar:
Posting Komentar