Semester 1
IFTITAH
1. Duduklah dengan tenang, khusyuk, dan
tawaduk!
2. Mulailah dengan ta'awuz dan basmalah!
3. Perhatikanlah dengan saksama penjelasan
dari guru agamamu!
4. Hayatilah keimanan terhadap rasul dan ambillah
hikmahnya ke dalam kehidupanmu sehari-hari!
5. Akhirilah pelajaran dengan membaca doa
agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah!
Kata rasul berasal dari bahasa Arab, rasulun yang
artinya utusan. Menurut istilah, rasul adalah manusia mulia yang dipilih Allah
untuk menerima w untuk diamalkan sendiri dan wajib disampaikan kepada umatnya,
sedangkan nabi adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu
agar diamalkan oleh dirinya, tetapi tidak wajib menyampaikannya kepada umatnya.
Maksud dari beriman kepada rasul adalah meyakini bahwa mereka adalah orang yang
diutus dan ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran kepada umatnya sebagai
pedoman bagi kehidupan.
A.
Fungsi Iman kepada Rasul Allah
Para nabi dan rasul sebagai khalifah Allah di bumi mengemban
tugas untuk menerima informasi tentang peraturan Allah dan menyampaikannya
kepada umat manusia agar terjadi keharmonisan dalam kehidupan, baik di dunia
maupun di akhirat. Oleh karena itu, para rasul mempunyai fungsi antara lain
sebagai berikut.
1. Membawa berita gembira atau peringatan
kepada umatnya.
2. Menyuruh umat untuk menyembah hanya
kepada Allah dan senantiasa bertakwa kepada-Nya.
3. Menyeru pada umat untuk beriman kepada
Allah tanpa pengkultusan terhadap para rasul itu.
4. Mengajarkan seluruh umat agar
senantiasa mempelajari kitab suci yang diturunkan kepada rasul sebagai pedoman
hidupnya.
Tugas seorang rasul dalam menyampaikan misinya pasti sangat
berat. Oleh karena itu, Allah membekali mukjizat kepada mereka yang berfungsi sebagai
bukti atas kerasulan dan sebagai senjata dalam menghadapi musuh-musuh yang
menentang. Beriman kepada rasul berfungsi sebagai berikut.
1. Untuk lebih mengenal dan mempercayai Rabb
(Tuhan) yang menciptakan seluruh
makhluk.
2. Meyakini bahwa kita hanya patut
menyembah kepada-Nya serta mempercayai kebenaran ajaran yang dibawa oleh
rasul-Nya.
3. Mengikuti dan meneladani perilaku rasul
dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita akan mendapatkan rahmat dari Allah
swt.
4. Agar manusia lebih mengenal hakikat
dirinya bahwa manusia diciptakan Allah adalah untuk mengabdi dan menyembah
kepada Allah swt.
5. Rasul mengajarkan kepada manusia untuk
tidak saling berselisih, mendengki, membenci, bermusuhan, dan berbuat
kerusakan, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun alam semesta.
6. Allah mengutus para nabi dan rasul
untuk meneruskan perjuangan untuk melestarikan aturan-aturan Allah di setiap
zaman demi kebaikan manusia itu sendiri
B.
Sikap Mengimani Rasul Allah
Para rasul memiliki empat sifat wajib, empat sifat mustahil,
dan satu sifat jaiz. Sifat wajib bagi rasul adalah sebagai berikut.
1. Siddik (benar)
2. Amanah (dapat dipercaya).
3. Fatanah (cerdas).
4. Tablig (menyampaikan).
Adapun sifat mustahil bagi rasul adalah sebagai berikut.
1. Kizib (berbohong)
2. Khianat (berkhianat)
3. Baladah (bodoh
4. Kitman (menyembunyikan)
Sifat jaiz bagi rasul adalah wuqu’u a'radil basyariyyah yang
artinya bahwa rasul akan mengalami atau merasakan sesuatu sebagaimana manusia
biasa, seperti makan, minum, tidur, berjalan, berumah tangga, beranak istri,
mempunyai kawan, dan mengalami kemenangan maupun kekalahan dalam perjuangan
hidup.
RISALAH
Al Quran menerangkan tentang Nabi
Khidir sebagai salah satu nabi dan hamba Allah yang saleh, khususnya dalam
Surah Al Kahfi Ayat 60-82. Meski namanya hanya disebut sebagai ‘Abd’ yang
berarti hamba, para ahli tafsir sepakat bahwa sosok Nabi Khidirlah yang
dimaksud dalam ayat tersebut. Pesan moral yang terkandung di dalamnya antara lain
meyakini kenabian, teguh memegang komitmen atau janji, tidak bersikap su'uzan,
dan mampu bersikap sabar.
Selain memiliki sifat-sifat tersebut para rasul memiliki hal
yang sangat esensial (mendasar) yang menjadi bukti atas kerasulannya, yaitu
mukjizat. Mukjizat adalah suatu keajaiban yang sangat luar biasa yang diberikan
Allah swt kepada para rasul yang tidak bisa
ditiru oleh siapa pun. Dengan demikian, akan mudah sekali untuk membedakan mana
yang sebenarnya rasul dan mana yang bukan.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat tidak sedikit
orang yang menyatakan kekagumannya, kehormatan, dan kecintaannya kepada rasul
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Dengan memuliakan dan senantiasa
mengucapkan salawat kepadanya.
2. Mengerjakan segala sesuatu yang
diperintahkan dan menjauhi segala larangan Allah yang diajarkan oleh para
rasul.
3. Meyakini kebenaran yang ada dalam Al
Quran. Firman Allah swt.
Jumlah
rasul yang wajib diketahui oleh setiap orang mukmin adalah 25 orang sebagaimana
yang namanya tercantum dalam Al Quran, tetapi di luar itu masih ada rasul-rasul
yang tidak disebutkan namanya. Kedua puluh lima rasul tersebut adalah sebagai
berikut.
1.
Adam 6. Ibrahim 11.
Yusuf 16. Ilyasa
21. Yunus
2.
Idris 7.
Luth
12. Ayyub 17.
Zulkifli 22. Zakaria
3.
Nuh 8.
Ismail 13.
Syuaib 18.
Daud 23. Yahya
4.
Hud 9.
Ishak 14.
Harun 19. Sulaiman 24.
Isa
5.
Saleh 10. Ya kub
15. Musa 20.
Ilyas 25. Muhammad
saw.
Di antara ke-25 rasul tersebut, ada rasul yang mendapat
gelar Ulul Azmi artinya memiliki ketabahan dan keuletan yang luar biasa
dalam melaksanakan perjuangan untuk menegakkan kebenaran dari Allah swt. Mereka
adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad saw.
C.
Penghayatan Iman kepada Rasul Allah
Para rasul diutus Allah di muka bumi untuk menyampaikan
wahyu dari Allah, yaitu mengajak dan memberi peringatan kepada umatnya agar
mereka beriman kepada Allah dan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi
semua yang dilarang-Nya. Bila mereka mau menerimanya, maka mereka akan selamat
hidupnya di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, apabila mereka tidak mau
beriman, maka mereka akan mendapatkan siksa yang amat pedih.
Oleh karena itu, keberadaan rasul di muka bumi adalah untuk
menjadi teladan yang baik (uswatun hasanah) bagi umatnya. Segala
gerak-geriknya atau tingkah lakunya menunjukkan sikap kebenaran yang hanya
berdasarkan firman Allah.
Tugas berat para rasul yang pasti disandang dalam
menyebarkan ajarannya, antara lain sebagai berikut.
1. Membimbing dan menyampaikan perintah
Allah agar umatnya senantiasa melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Menjelaskan kepada umatnya atas hal-hal
yang dapat menyelamatkan hidupnya di dunia maupun akan membahagiakan
kehidupannya di akhirat.
3. Berjihad dan berjuang untuk menegakkan
agama Islam agar senantiasa dihayati dan diamalkan oleh seluruh umat manusia.
Meski demikian, dalam menyampaikan wahyu kepada umatnya,
tidak jarang para rasul tersebut mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan
siksaan.
Akan
tetapi, rasul tersebut berjuang tanpa mengenal lelah. Perjuangan mereka sangat
patut untuk kita teladani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar